Baik DMPA naupun NET-EN sangat efektif sebagai metode kontrasepsi kurang dari 1 per 100 akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan per 100 wanita pertahun pemakaian Net-EN. Kontrasepsi suntikan sama efektifitasnya seperti puk lebih efektif pada IUD.
Dosis DMPA dengan daya kerja kontrasepsi yang paling sering dipakai 150 mg setiap 2 bulan adalah dosis yang tinggi setelah suntikan DMPA ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu untuk akseptor DMPA yang disuntik ulang tiap 3 bulan.
Penelitian dalam skala kecil akhir-akhir ini menemukan bahwa dosis lebih rendah dari DMPA, 100 mg sekali tiap bulan hampirsama efektifitasnya dengan suntikan 150 mg dengan angka kegagalan 0,44 % per 100 wanita pertahun sedangkan pemberian sekali setiap 6 bulan dengan dosis 250-300,400 atau 450 mg : DMPA umumnya menunjukkan angka kegagalah yang sedikit lebih tinggi 0+3, kehamilan per 100 wanita pertahun.
NET-EN 200 mg lebih efektif bila diberikan dalam jarak waktu yang lebih efektif, penyuntikan kembali setiap 8 minggu angka kegagalan 6,6 per 100 wanita per 24 bulan.
Masa kerja NET-EN lebih singkat dari pada DMPA sehingga tidak terdapat tenggang waktu/waktu kelonggaran (grace periode) untuk aseptor NET-EN yang terlambat suntik ulang
(Hanafi H, 1996 : 166)
0 comments:
Posting Komentar