Infolinks In Text Ads

Pemberian cairan dehidrasi

Pemberian cairan dehidrasi dibagi atas:
– 2 jam pertama: beri cairan menurut derajat dehidrasi BJ atau skor daldiyono à agar tercapai rehidrasi optimal.
– 1 jam berikutnya: pemberian cairan berdasarkan kehilangan cairan pd 2 jam pertama.
– Jam berikutnya: pemberian cairan berdasarkan kehilangan cairan dari tinja dan insensible water loss (IWL).

2. Diagnosis.
Pemeriksaan lanjut dilakukan seperti seperti hitung darah lengkap, sfat kimia, urinalisis, dan pemeriksaan feses rutin serta pemeriksaan feses untuk organisasi infeksius atau parasit.

3. Diet.
- Mengurangi minuman dan makanan yang rendah serat sampai periode berkurang.
- Apabila asupan makanan ditoleransi, diet saring dan semi padat dianjurkan.
- Minuman seperti kafein dan yang berkarbonasi dikurangi karena akan merangsang motilitas usus.
- Mencoba memakan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit. Makan teratur.
- Jangan makan atau minum terlalu cepat.
– Tidak boleh puasa.
– Minum sari buah, teh, tidak bergas, makanan yg mudah dicerna spt pisang, nasi, keripik, dan sup.
– Hindari susu sapi àdapat meningkatkan motilitas usus akibat defisiensi laktase transien.
– Hindari Kafein dan alkohol à motilitas dan sekresi usus meningkat.
4. Defisiensi disakarida; Produk susu, lemak, gandum, buah segar dan sayuran dibatasi selama beberapa hari.
5. Drugs; Obat anti diare seperti defenoksilat (Lomotil) diberikan sesuai resep

0 comments:

Posting Komentar