Infolinks In Text Ads

Perubahan yang terjadi selama masa nifas (Prawiroharjo, 1992)

1.    Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan + 300-500 cc, bila melalui operasi SC kehilangan darah dapat 2 kali lipat. Perubahan yang terjadi dari blood volume (volume darah) dan hemokonsentrasi. Dan baru stabil setelah 4-6 minggu, setelah melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-tiba volume darah ibu relatif akan bertambah.
2.   Sistem reproduksi
a.    Involusi rahim
Setelah plasenta lahir uterus akan mengeras karena kontraksi dan retraksi pada   otot-ototnya. Setelah lahir, berat uterus 1000 gram, seminggu kemudian 500 gram, 2 minggu kemudian  375 gram dan pada akhir purperium 50 gram (normal 40-60 gram). Involusi terjadi karena masing-mading sel menjadi lebih kecil, karena cytoplasma yamg berlebihan di buang. Involusi disebabkan karena cytoplasma berlebihan dibuang. Involusi disebabkan karena autolisis, dimana zat protein, dinding rahim pecah. Diabsorbsi dan kemudian di buang dengan urin. Aktivitas otot-otot adalah terjadinya kontraksi dan retraksi otot-otot setelah anak lahir, yang diperlukan untuk menutup pembuluh darah yang pecah karena adanya pelepasan plasenta, serta mengeluarkan isi uterus yang tidak diperlukan. Hal ini menyebabkan terganggunya pembuluh darah dalam uterus sehingga jaringan otot-otot kekurangan zat yang diperlukan dan jaringan otot-otot tersebut menjadi lebih kecil.

b.    Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata kira-kira sebesar telapak tangan, luka ini dengan cepat mengecil, pada akhir minggu kedua hanya 3-4 cm, dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali tidak meninggalkan parut.

c.    Perubahan servik dan vagina
Beberapa hari post partum, ostium uteri externum dapat dilalui 2 jari, pinggirnya tidak rata, retak-retak karena persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas kanalis servikalis, pada servik terbentuk sel-sel otot baru karena hiperlisis, retraksi dirobekan servik sembuh. Pada minggu ke 3 post partum rugae mulai nampak kembali.

d.    Lochea
Yaitu cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas. Sifat lochea alkalis, jumlahnya lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir sewaktu menstruasi. Cairan ini berasal dari melekatnya plasenta. Bekas melekatnya plasenta menimbulkan pecahan-pecahan pembuluh darah dan dalam penyembuhan mengeluarkan getah, selain itu juga terdapat sisa selaput chorium yang tertinggal pada decidua ligquoromni saat persalinan vernik caseosa, rambut lanugo dan kemudian mekonium.
a)    Lochea rubra/cruenta
Pada hari 1-2 berwarna merah berisi lapisan decidua sisa-sisa chorium, liquor amni, rambut lanugo, vernik caseosa, dan kemungkinan pula mekonium.
b)    Lochea sanguinolenta
Pada hari ke 3-7 berwarna coklat sedikit darah, banyak serum, selaput lendir, leucucytendum kuman penyakit dan serabut jaringan yang telah mati.
c)    Lochea serosa
Pada hari 7-10 berwarna agak kuning, cair, dan tidak ada lagi darah
d)    lochea alba
Setelah 2 minggu berwarna kekuningan berisi selaput lendir leucocytendon kuman penyakit dan jaringan yang telah mati.

3.     Buah dada/lactasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan prolaktin meningkat dalam darah dan merangsang  produksi ASI.
4.     Sistem perkencingan
Dinding kantung kencing memperlihatkan oedema dan hiperenia. Kadang-kadang oedema tergonium pada hiperenia kandung kencing selama nifas kurang sensitif dan kapasita kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh atau sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urin ini dan trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pyelum normal kembali dalam waktu 2 minggu.
5.     Tanda-tanda vital
a.    Suhu tubuh
Suhu tubuh post partum meningkat 37,5 C-38 C, karena kerja keras waktu persalinan kemudian suhu akan normal.
b.    Nadi
Pols sehabis melahirkan : 100x/menit karena kelelahan, perdarahan, nyeri, dan infeksi.
c.    Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan karena adanya perdarahan
d.    Pernafasan
Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan akan mengikutinya.

6.     Sistem gastrointestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi swetelah melahirkan. Hal ini karena alat pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemoroi,. Supaya BAB kembali lancar dapat diberi makanan yang mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup.

7.     Otot-otot abdominal
Setelah persalinan, dinding perut longgar karena diranggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu pada waktu yang ethemis, terjadi diastusis dari otot-otot rectus abdominalis untuk mengencangkan kembali otot-otot perut, dapat dilakukan senam nifas.

8.     Perubahan psikis dan sosial
Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat.

0 comments:

Posting Komentar