den ger
Diagnosa dan Rencana Keperawatan Nefrotik Syndrome
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder terhadap peningkatan permiabilitas glomerulus.
- Tujuan :
- Volume cairan tubuh akan seimbang
- Kriteria hasil:
- Penurunan edema, ascites,
- Kadar protein darah meningkat,
- Output urine adekuat 600 – 700 ml/hari,
- Tekanan darah dan nadi dalam batas normal.
- Intervensi:
- Catat intake dan output secara akurat
Rasional: Evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan tindakan - Kaji dan catat tekanan darah, pembesaran abdomen, BJ urine
Rasional: Tekanan darah dan BJ urine dapat menjadi indikator regimen terapi - Timbang berat badan tiap hari dalam skala yang sama
Rasional: Mencegah edema bertambah - Berikan cairan secara hati-hati dan diet rendah garam
Rasional: Estimasi penurunan edema tubuh - Diet protein 1-2 gr/kg BB/hari
Rasional: Pembatasan protein bertujuan untuk meringankan beban kerja hepar dan mencegah bertamabah rusaknya hemdinamik ginjal
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap kehilangan protein dan penurunan nafsu makan.
- Tujuan:
- Kebutuhan nutrisi akan terpenuhi
- Kriteria hasil:
- Nafsu makan baik
- Tidak terjadi hipoproteinemia
- Porsi makan yang dihidangkan dihabiskan
- Eema dan ascites tidak ada
- Intervensi :
- Catat intake dan output makanan secara akurat
Rasional: Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh Kaji adanya anoreksia, hipoproteinemia, diare
Rasional: Gangguan nuirisi dapat terjadi secara perlahan. Diare sebagai reaksi edema intestinal - Pastikan anak mendapat makanan dengan diet yang cukup
Rasional: Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk
- Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh yang menurun.
- Tujuan:
- Tidak terjadi infeksi
- Kriteria hasil:
- Tanda-tanda infeksi tidak ada
- Tanda vital dalam batas normal
- Ada perubahan perilaku keluarga dalam melakukan perawatan
- Intervensi:
- Lindungi anak dari orang-orang yang terkena infeksi melalui pembatasan pengunjung
Rasional: Meminimalkan masuknya organisme - Tempatkan anak di ruangan non infeksi
Rasional: Mencegah terjadinya infeksi nosokomial - Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Rasional: Mencegah terjadinya infeksi nosokomial - Lakukan tindakan invasif secara aseptik
Rasional: Membatasi masuknya bakteri ke dalam tubuh. Deteksi dini adanya infeksi dapat mencegah sepsis.
- Kecemasan anak berhubungan dengan lingkungan perawatan yang asing (dampak hospitalisasi).
- Tujuan:
- Kecemasan anak menurun atau hilang
- Kiteria hasil:
- Kooperatif pada tindakan keperawatan
- Komunikatif pada perawat, secara verbal mengatakan tidak takut
- Intervensi :
- Validasi perasaan takut atau cemas
Rasional: Perasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk tebuka sehingga dapat menghadapinya - Pertahankan kontak dengan klien
Rasional: Memantapkan hubungan, meningkatan ekspresi perasaan - Upayakan ada keluarga yang menunggu
Rasional: Dukungan yang terus menerus mengurangi ketakutan atau kecemasan yang dihadapi - Anjurkan orang tua untuk membawakan mainan atau foto keluarga.
Rasional: Meminimalkan dampak hospitalisasi terpisah dari anggota keluarga
DAFTAR PUSTAKA
- Berhman & Kliegman (1987), Essentials of Pediatrics, W. B Saunders, Philadelphia.
- Doengoes et. al, (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, alih bahasa Made Kariasa, EGC, Jakarta
- Matondang, dkk. (2000), Diagnosis Fisis Pada Anak, Sagung Seto, Jakarta
- Ngastiyah, (1997), Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta
- Rusepno, Hasan, dkk. (2000), Ilmu Kesehaatan Anak 2, Infomedica, Jakarta
- Tjokronegoro & Hendra Utama, (1993), Buku Ajar Nefrologi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
- -------, (1994), Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo-Lab/UPF IKA, Surabaya
0 comments:
Posting Komentar