- Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan daya tahan terhadap infeksi turun.
- Tujuan:tidak terjadi infeksi
- Kriteria hasil:
- Masa penyembuhan tepat waktu tanpa bukti penyebaran infeksi endogen
- Intervensi:
- Pertahanan teknik aseptic dan teknik cuci tangan yang tepat baik petugas atau pengunmjung. Pantau dan batasi pengunjung.
- Rasional: menurunkan resiko px terkena infeksi sekunder . mengontrol penyebaran Sumber infeksi, mencegah pemajaran pada individu yang mengalami nfeksi saluran nafas atas.
- Observasi suhu secara teratur dan tanda-tanda klinis dari infeksi.
- Rasional: Deteksi dini tanda-tanda infeksi merupakan indikasi perkembangan Meningkosamia.
- Berikan antibiotika sesuai indikasi
- Rasional: Obat yang dipilih tergantung tipe infeksi dan sensitivitas individu.
- Pertahanan teknik aseptic dan teknik cuci tangan yang tepat baik petugas atau pengunmjung. Pantau dan batasi pengunjung.
- Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan aktivitas kejang umum.
- Tujuan: Tidak terjadi trauma
- Kriteria hasil:
- Tidak mengalami kejang / penyerta cedera lain
- Intervensi:
- Berikan pengamanan pada pasien dengan memberi bantalan,penghalang tempat tidur tetapn terpasang dan berikan pengganjal pada mulut, jalan nafas tetap bebas.
- Rasional: Melindungi px jika terjadi kejang, pengganjal mulut agar lidah tidak tergigit. Catatan: memasukkan pengganjal mulut hanya saat mulut relaksasi.
- Pertahankan tirah baring dalam fase akut.
- Rasional: Menurunkan resiko terjatuh / trauma saat terjadi vertigo.
- Kolaborasi: Berikan obat sesuai indikasi seperti delantin, valum dsb
- Rasional: Merupakan indikasi untuk penanganan dan pencegahan kejang.
- Observasi tanda-tanda vital
- Rasional: Deteksi diri terjadi kejang agak dapat dilakukan tindakan lanjutan.
- Berikan pengamanan pada pasien dengan memberi bantalan,penghalang tempat tidur tetapn terpasang dan berikan pengganjal pada mulut, jalan nafas tetap bebas.
- Resiko terjadi kontraktur berhubungan dengan spastik berulang.
- Tujuan : Tidak terjadi kontraktur
- Kriteria hasil:
- Tidak terjadi kekakuan sendi, Dapat menggerakkan anggota tubuh
- Intervensi:
- Berikan penjelasan pada ibu klien tentang penyebab terjadinya spastik (terjadi kekacauan sendi)
- Rasional: Dengan diberi penjelasan, diharapkan keluarga mengerti dan mau membantu program perawatan.
- Lakukan latihan pasif mulai ujung ruas jari secara bertahap.
- Rasional: Melatih melemaskan otot-otot, mencegah kontraktor.
- Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
- Rasional: Dengan melakukan perubahan posisi diharapkan perfusi ke jaringan lancar, meningkatkan daya pertahanan tubuh.
- Observasi gejala kaerdinal setiap 3 jam
- Rasional: Dengan melakukan observasi, dapat melakukan deteksi dini bila ada kelainan dan dapat dilakukan intevensi segera
- Kolaborasi untuk pemberian pengobatan spastik dilantin / valium sesuai Indikasi.
- Rasional: Diberi dilantin / valium,bila terjadi kejang / spastik ulang
- Berikan penjelasan pada ibu klien tentang penyebab terjadinya spastik (terjadi kekacauan sendi)
- Nyeri berhubungan dengan adanya proses infeksi yang ditandai dengan anak menangis, gelisah.
- Gangguan mobilitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yang ditandai dengan ROM terbatas.
- Gangguan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah.
- Gangguan sensorik motorik (penglihatan, pendengaran, gaya bicara) berhubungan dengan kerusakan susunan saraf pusat.
- Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan sakit kepala mual.
- Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan daya pertahanan tubuh terhadap infeksi turun.
- Resiko tinggi perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan Hepovolemia, anemia.
Infolinks In Text Ads
den ger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar