Infolinks In Text Ads

Gejala somatisasi

Gejalanya berkisar dari yang wajar-wajar saja, seperti muka memerah, sampai yang menakutkan, seperti nyeri dada yang hebat.

Tingkatan manifestasi somatisasi ini pun ada bermacam-macam. Beberapa orang hanya mengalami sedikit gejala, sementara yang lainnya banyak. Bila gejalanya ringan-ringan saja, somatisasi sebenarnya tidak berbahaya, "Bukankah kita semua pernah mengalami derita emosional dengan gejala fisik, seperti sakit kepala? Bedanya, pada penderita somatisasi ekstrim, gejala fisik itu dapat sampai berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupannya." Untuk memahami somatisasi secara benar, harus dimengerti hubungan antara perasaan (emosi), tingkah laku, dan gejala fisik awal. Pikiran dan tubuh, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan. Tidak ada emosi yang dialami tanpa ditemani manifestasi fisik dari emosi itu. Demikian juga tidak akan ada sensasi fisik tanpa adanya manifestasi emosional dari pengalaman fisik itu. Jadi, mereka saling berhubungan dan tidak mungkin dipisahkan. Akibatnya, pada saat seseorang mengalami penderitaan secara emosional, semisal pertengkaran atau permusuhan, tidak puas terhadap diri sendiri, kekecewaan atau kehilangan seseorang tanpa dukungan dari lingkaran terdekatnya, maka semua itu akan termanifestasi di badan dengan berbagai macam gejala.

Gejala tak jelas yang dialami oleh penderita penyakit ini meliputi banyak hal. Misal, nyeri dada, jantung berdebar-debar, pening, sakit kepala, sakit punggung, sesak napas, insomnia, sakit pada bagian perut, mati rasa dan perih, sembelit, serta letih.

Gejala-gejala psikologik bila diperiksa sepintas lalu tidak dapat ditemukan. Pada umumnya penderita dengan
golongan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan :
1. Yang mengeluh tentang badannya, tetapi tidak terdapat penyakit badaniah yang dapat menyebabkan keluhan-keluhan ini, tidak ditemukan kelainan organik.
2. Terdapat kelainan organik, tetapi yang primer yang menyebabkannya ialah faktor psikologik.
3. Terdapat kelainan organik, tetapi terdapat juga gejala-gejala lain bukan sebab penyakit organik itu, akan tetapi karena faktor psikologik; faktor psikologik ini mungkin timbul sebab penyakit organik tadi; umpamanya kecemasan.

0 comments:

Posting Komentar