Infolinks In Text Ads

KONSEP KEPERAWATAN Reumatoid

A. PENGKAJIAN

Data dasar pengkajian pasien tergantung padwa keparahan dan keterlibatan organ-organ lainnya ( misalnya mata, jantung, paru-paru, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk-bentuk arthritis lainnya.
  1. Aktivitas / istirahat
    Gejala : Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi; kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris. Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan.
    Tanda : Malaise, Keterbatasan rentang gerak; atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi.
  2. Kardiovaskuler
    Gejala: Fenomena Raynaud jari tangan/ kaki (mis: pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal).
  3. Integritas ego
    Gejala: Faktor-faktor stres akut / kronis: mis; finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, faktor-faktor hubungan. Keputusan dan ketidakberdayaan (situasi ketidakmampuan), Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi (misalnya ketergantungan pada orang lain).
  4. Makanan / cairan
    Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan / mengkonsumsi makanan / cairan adekuat: mual, anoreksia, Kesulitan untuk mengunyah (keterlibatan TMJ)
    Tanda: Penurunan berat badan, Kekeringan pada membran mukosa.
  5. Hygiene
    Gejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi. Ketergantungan
  6. Neurosensori
    Gejala: Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan.
    Gejala: Pembengkakan sendi simetris
  7. Nyeri / kenyamanan
    Gejala: Fase akut dari nyeri (mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi).
  8. Keamanan
    Gejala: Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutaneus. Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan ringan dalam menangani tugas / pemeliharaan rumah tangga. Demam ringan menetap. Kekeringan pada meta dan membran mukosa.
  9. Interaksi sosial
    Gejala: Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain; perubahan peran; isolasi.
  10. Penyuluhan / pembelajaran
    Gajala : Riwayat AR pada keluarga (pada awitan remaja). Penggunaan makanan kesehatan, vitamin, “ penyembuhan “ arthritis tanpa pengujian. Riwayat perikarditis, lesi katup, fibrosis pulmonal, pleuritis.

    Pertimbangan: DRG Menunjukkan rerata lama dirawat : 4,8 hari.
    Rencana Pemulangan: Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi, aktivitas perawatan diri, dan tugas/ pemeliharaan rumah tangga.

B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

  1. Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.
  2. Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.
  3. Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.
  4. Laju Endap Darah: Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat
  5. Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.
  6. Sel Darah Putih: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi.
  7. Haemoglobin: umumnya menunjukkan anemia sedang.
  8. Ig (Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebagai penyebab AR.
  9. Sinar x dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan awal) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
  10. Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium
  11. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi
  12. Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning (respon inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan komplemen (C3 dan C4).
  13. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.

C. PRIORITAS KEPERAWATAN

  1. Menghilangkan nyeri
  2. Meningkatkan mobilitas.
  3. Meningkatkan monsep diri yang positif
  4. mendukung kemandirian
  5. Memberikan informasi mengenai proses penyakit/ prognosis dan keperluan pengobatan.

D. TUJUAN PEMULANGAN

  1. Nyeri hilang/ terkontrol
  2. Pasien menghadapi saat ini dengan realistis
  3. Pasien dapat menangani AKS sendiri/ dengan bantuan sesuai kebutuhan.
  4. Proses/ prognosis penyakit dan aturan terapeutik dipahami.

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

  1. NYERI AKUT/ KRONIS
    1. Dapat dihubungkan dengan :
      1. Agen pencedera
      2. Distensi jaringan oleh akumulasi cairan / proses inflamasi
      3. Destruksi sendi.
    2. Dapat dibuktikan oleh:
      1. Keluhan nyeri, ketidaknyamanan, kelelahan.
      2. Berfokus pada diri sendiri/ penyempitan fokus
      3. Perilaku distraksi/ respons autonomic
      4. Perilaku yang bersifart ahti-hati/ melindungi
    3. Hasil yang diharapkan / kriteria evaluasi pasien akan :
      1. Menunjukkan nyeri hilang/ terkontrol
      2. Terlihat rileks, dapat tidur/beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan.
      3. Mengikuti program farmakologis yang diresepkan
      4. Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri.
    4. Intervensi dan Rasional :
      1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal
        Rasional : Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program
      2. Berikan matras / kasur keras, bantal kecil,. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan
        Rasional : Matras yang lembut / empuk, bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat, menempatkan stress pada sendi yang sakit. Peninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi/nyeri
      3. Tempatkan/ pantau penggunaan bantl, karung pasir, gulungan trokhanter, bebat, brace.
        Rasional : Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral. Penggunaan brace dapat menurunkan nyeri dan dapat mengurangi kerusakan pada sendi
      4. Dorong untuk sering mengubah posisi,. Bantu untuk bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan bawah, hindari gerakan yang menyentak.
        Rasional: Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan/ rasa sakit pada sendi
      5. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat atau mandi pancuran pada waktu bangun dan/atau pada waktu tidur. Sediakan waslap hangat untuk mengompres sendi-sendi yang sakit beberapa kali sehari. Pantau suhu air kompres, air mandi, dan sebagainya.
        Rasional : Panas meningkatkan relaksasi otot, dan mobilitas, menurunkan rasa sakit dan melepaskan kekakuan di pagi hari. Sensitivitas pada panas dapat dihilangkan dan luka dermal dapat disembuhkan
      6. Berikan masase yang lembut
        Rasional : Meningkatkan relaksasi / mengurangi nyeri
      7. Dorong penggunaan teknik manajemen stres, misalnya relaksasi progresif, sentuhan terapeutik, biofeed back, visualisasi, pedoman imajinasi, hypnosis diri, dan pengendalian napas.
        Rasional : Meningkatkan relaksasi, memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping
      8. Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.
        Rasional : Memfokuskan kembali perhatian, memberikan stimulasi, dan meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan sehat
      9. Beri obat sebelum aktivitas / latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
        Rasional : Meningkatkan realaksasi, mengurangi tegangan otot/ spasme, memudahkan untuk ikut serta dalam terapi
      10. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat)
        Rasional : Sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas.
      11. Berikan es kompres dingin jika dibutuhkan
        Rasional : Rasa dingin dapat menghilangkan nyeri dan bengkak selama periode akut
  2. MOBILITAS FISIK, KERUSAKAN
    1. Dapat dihubungkan dengan :
      1. Deformitas skeletal
      2. Nyeri
      3. Ketidaknyamanan
      4. Intoleransi aktivitas
      5. Kenurunan kekuatan otot.
    2. Dapat dibuktikan oleh :
      1. Keengganan untuk mencoba bergerak / ketidakmampuan untuk dengan sendiri bergerak dalam lingkungan fisik
      2. Membatasi rentang gerak, ketidakseimbangan koordinasi, penurunan kekuatan otot / kontrol dan massa (tahap lanjut).
    3. Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan:
      1. Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya / pembatasan kontraktur.
      2. Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan/ atau konpensasi bagian tubuh.
      3. Mendemonstrasikan tehnik/ perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas
    4. Intervensi dan Rasional:
      1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi/ rasa sakit pada sendi
        Rasional : Tingkat aktivitas/ latihan tergantung dari perkembangan/ resolusi dari peoses inflamasi
      2. Pertahankan istirahat tirah baring/ duduk jika diperlukan jadwal aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganmggu.
        Rasional : Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan
      3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif, demikiqan juga latihan resistif dan isometris jika memungkinkan
        Rasional : Mempertahankan / meningkatkan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum.
        Catatan : latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi
      4. Ubah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. Demonstrasikan / bantu tehnik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas, mis, trapeze
        Rasional : Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. Memepermudah perawatan diri dan kemandirian pasien. Tehnik pemindahan yang tepat dapat mencegah robekan abrasi kulit
      5. Posisikan dengan bantal, kantung pasir, gulungan trokanter, bebat, brace
        Rasional : Meningkatkan stabilitas (mengurangi resiko cidera) dan memerptahankan posisi sendi yang diperlukan dan kesejajaran tubuh, mengurangi kontraktor
      6. Gunakan bantal kecil/tipis di bawah leher.
        Rasional : Mencegah fleksi leher
      7. Dorong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi, berdiri, dan berjalan
        Rasional : Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas
      8. Berikan lingkungan yang aman, misalnya menaikkan kursi, menggunakan pegangan tangga pada toilet, penggunaan kursi roda.
        Rasional : Menghindari cidera akibat kecelakaan / jatuh
      9. Kolaborasi: konsul dengan fisoterapi.
        Rasional : Berguna dalam memformulasikan program latihan / aktivitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasikan alat
      10. Kolaborasi: Berikan matras busa / pengubah tekanan.
        Rasional : Menurunkan tekanan pada jaringan yang mudah pecah untuk mengurangi risiko imobilitas
      11. Kolaborasi: berikan obat-obatan sesuai indikasi (steroid).
        Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut
  3. GANGGUAN CITRA TUBUH/ PERUBAHAN PENAMPILAN PERAN
    1. Dapat dihubungkan dengan :
      1. Perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum
      2. Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas
    2. Dapat dibuktikan oleh :
      1. Perubahan fungsi dari bagian-bagian yang sakit.
      2. Bicara negatif tentang diri sendiri, fokus pada kekuatan masa lalu, dan penampilan.
      3. Perubahan pada gaya hidup / kemapuan fisik untuk melanjutkan peran, kehilangan pekerjaan, ketergantungan pada orang terdekat
      4. Perubahan pada keterlibatan sosial; rasa terisolasi.
      5. Perasaan tidak berdaya, putus asa.
    3. Hasil yang dihapkan / kriteria Evaluasi-Pasien akan :
      1. Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit, perubahan pada gaya hidup, dan kemungkinan keterbatasan.
      2. Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
    4. Intervensi dan Rasional :
      1. Dorong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit, harapan masa depan.
        Rasional : Berikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut/ kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung
      2. Diskeusikan arti dari kehilangan/ perubahan pada pasien/orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangaqn pribadi pasien dalam memfungsikan gaya hidup sehari-hari, termasuk aspek-aspek seksual.
        Rasional : Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi/ konseling lebih lanjut
      3. Diskusikan persepsi pasienmengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan.
        Rasional : Isyarat verbal / non verbal orang terdekat dapat mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri
      4. Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, ketergantungan.
        Rasional : Nyeri konstan akan melelahkan, dan perasaan marah dan bermusuhan umum terjadi
      5. Perhatikan perilaku menarik diri, penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan.
        Rasional : Dapat menunjukkan emosional ataupun metode koping maladaptive, membutuhkan intervensi lebih lanjut
      6. Susun batasan pada perilaku mal adaptif. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku positif yang dapat membantu koping.
        Rasional : Membantu pasien untuk mempertahankan kontrol diri, yang dapat meningkatkan perasaan harga diri
      7. Ikut sertakan pasien dalam merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.
        Rasional : Meningkatkan perasaan harga diri, mendorong kemandirian, dan mendorong berpartisipasi dalam terapi
      8. Bantu dalam kebutuhan perawatan yang diperlukan.
        Rasional : Mempertahankan penampilan yang dapat meningkatkan citra diri
      9. Berikan bantuan positif bila perlu.
        Memungkinkan pasien untuk merasa senang terhadap dirinya sendiri. Menguatkan perilaku positif. Meningkatkan rasa percaya diri
      10. Kolaborasi: Rujuk pada konseling psikiatri, mis: perawat spesialis psikiatri, psikolog.
        Rasional : Pasien / orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang / ketidakmampuan
      11. Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai petunjuk, mis; anti ansietas dan obat-obatan peningkat alam perasaan.
        Rasional : Mungkin dibutuhkan pada saat munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan kemampuan koping yang lebih efektif
  4. KURANG PERAWATAN DIRI
    1. Dapat dihubungkan dengan :
      1. Kerusakan muskuloskeletal; penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
    2. Dapat dibuktikan oleh:
      1. Ketidakmampuan untuk mengatur kegiatan sehari-hari.
    3. Hasil yang dihapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan :
      1. Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten dengan kemampuan individual.
      2. Mendemonstrasikan perubahan teknik / gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.
      3. Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi / komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri.
    4. Intervensi dan Rasional:
      1. Diskusikan tingkat fungsi umum (0-4) sebelum timbul awitan/ eksaserbasi penyakit dan potensial perubahan yang sekarang diantisipasi.
        Rasional : Mungkin dapat melanjutkan aktivitas umum dengan melakukan adaptasi yang diperlukan pada keterbatasan saat ini.
      2. Pertakhankan mobilitas, kontrol terhadap nyeri dan program latihan.
        Rasional: Mendukung kemandirian fisik/emosional
      3. Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri. Identifikasi / rencana untuk modifikasi lingkungan.
        Rasional : Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang akan meningkatkan harga diri
      4. Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi okupasi.
        Rasional : Berguna untuk menentukan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan individual. Mis; memasang kancing, menggunakan alat bantu memakai sepatu, menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran
      5. Kolaborasi: Atur evaluasi kesehatan di rumah sebelum pemulangan dengan evaluasi setelahnya.
        Rasional : Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi karena tingkat kemampuan aktual
      6. Kolaborasi: atur konsul dengan lembaga lainnya, mis: pelayanan perawatan rumah, ahli nutrisi.
        Rasional : Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah
  5. PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH, KERUASAKAN, RESIKO TINGGI TERHADAP
    1. Faktor risiko meliputi :
      1. Proses penyakit degeneratif jangka panjang, sistem pendukung tidak adekuat.
    2. Dapat dibuktikan oleh:
      1. (Tidak dapat diterapkan; adanya tanda dan gejala membuat diagnosa menjadi aktual)
    3. Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, Pasien akan :
      1. Mempertahankan keamanan, lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan.
      2. Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan tepat.
    4. Intervensi dan Rasional:
      1. Kaji tingkat fungsi fisik
        Rasional : Mengidentifikasi bantuan/ dukungan yang diperlukan
      2. Evaluasi lingkungan untuk mengkaji kemampuan dalam perawatan untuk diri sendiri.
        Rasional : Menentukan kemungkinan susunan yang ada/ perubahan susunan rumah untuk memenuhi kebutuhan individu
      3. Tentukan sumber-sumber finansial untuk memenuhi kebutuhan situasi individual. Identifikasi sistem pendukung yang tersedia untuk pasien, mis: membagi tugas-tugas rumah tangga antara anggota keluarga.
        Rasional : Menjamin bahwa kebutuhan akan dipenuhi secara terus-menerus
      4. Identifikasi untuk peralatan yang diperlukan, mis: lift, peninggian dudukan toilet.
        Rasional : Memberikan kesempatan untuk mendapatkan peralatan sebelum pulang
      5. Kolaborasi: Koordinasikan evaluasi di rumah dengan ahli terapi okupasi.
        Rasional : Bermanfaat untuk mengidentifikasi peralatan, cara-cara untuk mengubah tugas-tugas untuk mengubah tugas-tugas untuk mempertahankan kemandirian
      6. Kolaborasi: Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: pelayanan pembantu rumah tangga bila ada.
        Rasional : Memberikan kemudahan berpindah pada / mendukung kontinuitas dalam situasi rumah
  6. KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR), MENGENAI PENYAKIT, PROGNOSIS, DAN KEBUTUHAN PENGOBATAN.
    1. Dapat dihubungkan dengan :
      1. Kurangnya pemajanan / mengingat.
      2. Kesalahan interpretasi informasi.
    2. Dapat dibuktikan oleh:
      1. Pertanyaan / permintaan informasi, pernyataan kesalahan konsep.
      2. Tidak tepat mengikuti instruksi / terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.
    3. Hasil yang diharapkan / kriteria Evaluasi, pasien akan :
      1. Menunjukkan pemahaman tentang kondisi/ prognosis, perawatan.
      2. Mengembangkan rencana untuk perawatan diri, termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
    4. Intervensi dan Rasional :
      1. Tinjau proses penyakit, prognosis, dan harapan masa depan.
        Rasional : Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi
      2. Diskusikan kebiasaan pasien dalam penatalaksanaan proses sakit melalui diet,obat-obatan, dan program diet seimbang, l;atihan dan istirahat.
        Rasional : Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekan inflamasi sendiri/ jaringan lain untuk mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas
      3. Bantu dalam merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang realistis,istirahat, perawatan pribadi, pemberian obat-obatan, terapi fisik, dan manajemen stres.
        Rasional : Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada waktu menangani proses penyakit kronis kompleks
      4. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakoterapeutik.
        Rasional : Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan dosis
      5. Anjurkan mencerna obat-obatan dengan makanan, susu, atau antasida pada waktu tidur.
        Rasional : Membatasi irigasi gaster, pengurangan nyeri pada HS akan meningkatkan tidur dan mengurangi kekakuan di pagi hari
      6. Identifikasi efek samping obat-obatan yang merugikan, mis: tinitus, perdarahan gastrointestinal, dan ruam purpuruik.
        Rasional : Memperpanjang dan memaksimalkan dosis aspirin dapat mengakibatkan takar lajak. Tinitus umumnya mengindikasikan kadar terapeutik darah yang tinggi
      7. Tekankan pentingnya membaca label produk dan mengurangi penggunaan obat-obat yang dijual bebas tanpa persetujuan dokter.
        Rasional : Banyak produk mengandung salisilat tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko takar layak obat/ efek samping yang berbahaya
      8. Tinjau pentingnya diet yang seimbang dengan makanan yang banyak mengandung vitamin, protein dan zat besi.
        Rasional : Meningkatkan perasaan sehat umum dan perbaikan jaringan
      9. Dorong pasien obesitas untuk menurunkan berat badan dan berikan informasi penurunan berat badan sesuai kebutuhan.
        Rasional : Pengurangan berat badan akan mengurangi tekanan pada sendi, terutama pinggul, lutut, pergelangan kaki, telapak kaki
      10. Berikan informasi mengenai alat bantu
        Rasional : Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan
      11. Diskusikan tekinik menghemat energi, mis: duduk dari pada berdiri untuk mempersiapkan makanan dan mandi
        Rasional : Mencegah kepenatan, memberikan kemudahan perawatan diri, dan kemandirian
      12. Dorong mempertahankan posisi tubuh yang benar baik pada saat istirahat maupun pada waktu melakukan aktivitas, misalnya menjaga agar sendi tetap meregang, tidak fleksi, menggunakan bebat untuk periode yang ditentukan, menempatkan tangan dekat pada pusat tubuh selama menggunakan, dan bergeser daripada mengangkat benda jika memungkinkan.
        Rasional : Mekanika tubuh yang baik harus menjadi bagian dari gaya hidup pasien untuk mengurangi tekanan sendi dan nyeri
      13. Tinjau perlunya inspeksi sering pada kulit dan perawatan kulit lainnya dibawah bebat, gips, alat penyokong. Tunjukkan pemberian bantalan yang tepat.
        Rasional : Mengurangi resiko iritasi / kerusakan kulit
      14. Diskusikan pentingnya obat obatan lanjutan / pemeriksaan laboratorium, mis: LED, Kadar salisilat, PT.
        Rasional : Terapi obat-obatan membutuhkan pengkajian / perbaikan yang terus menerus untuk menjamin efek optimal dan mencegah takar lajak, efek samping yang berbahaya.
      15. Berikan konseling seksual sesuai kebutuhan
        Rasional : Informasi mengenai posisi-posisi yang berbeda dan tehnik atau pilihan lain untuk pemenuhan seksual mungkin dapat meningkatkan hubungan pribadi dan perasaan harga diri / percaya diri
      16. Identifikasi sumber-sumber komunitas, mis: yayasan arthritis (bila ada).
        Bantuan / dukungan dari oranmg lain untuk meningkatkan pemulihan maksimal

0 comments:

Posting Komentar