Infolinks In Text Ads

Leaflet Serangan Jantung dan Stroke

Serangan Jantung adalah : keadaan dimana kerja jantung terganggu karena otot jantung mengalami kerusakan akibat kekurangan suplai oksigen dan zat makanan karena gangguan peredaran darah menuju otot jantung.

Stroke : adalah gangguan fungsi otak akibat kerusakan otak karena gangguan peredaran darah menuju otak

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke merupakan pembunuh no.1 di RS Pemerintah di seluruh penjuru Indonesia. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di tempat tidur.

    Penyebab serangan jantung dan Stroke adalah sama, yaitu gangguan aliran darah menuju jantung dan otak akibat sumbatan pada pembuluh darah

PENYEBAB SERANGAN JANTUNG dan STROKE

    Aterosklerosis, yaitu penyempitan atau kekakuan pembuluh darah akibat timbunan lemak (Plak) di dinding pembuluh darah.
    Trombosis, yaitu sumbatan pada pembuluh darah kecil oleh guguran Plak aterosklerosis yang lepas dari dinding pembuluh darah karena aliran darah yang deras, misalnya tekanan darah tinggi

FAKTOR RESIKO ATEROSKLEROSIS

Faktor Utama :

    Dislipidemia (Kelainan profil lemak darah)
    Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
    Diabetes Melittus (Kencing Manis)
    Perokok

Faktor Resiko Tambahan :

    Kurang aktifitas fisik
    Stress
    Kadar asam urat diatas normal (Hiperuricemia)

Dislipidemia, yaitu kadar lemak darah abnormal, ditandai dengan :

    Peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, Apo B danLP(a)
    Penurunan kadar kolesterol HDL merupakan awal terjadinya plak aterosklerosis

LDL merupakan kolesterol jahat karena dapat menyusup ke dinding pembuluh darah yang menjadi awal mula terjadinya plak, terutama bila memiliki ukuran kecil dan padat, atau sering disebut Small—dense LDL. Keberadaan small-dense LDL ditandai dengan rasio kolesterol LDL direk : Apo B yang rendah (<1.2).

Guguran plak aterosklerosis meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah. Untuk menutup bekas luka, fibrinogen diubah menjadi benang-benang fibrin. Peningkatan kadar fibrinogen merupakan salah satu faktor resiko stroke dan PJK (Penyakit Jantung Koroner)

Bekuan darah dibentuk juga oleh trombosit (sel darah yang berperan juga dalam pembekuan darah). Trombosit yang mengalami kecenderungan untuk membentuk jendalan jendalan (agregasi) merupakan faktor resiko terjadinya trombosis. Untuk itu tes Agregasi Trombosit (TAT) bermanfaat dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan trombosis atau aterosklerosis.

Akhir-akhir ini, gangguan fungsi sel yang melapisi dinding pembuluh darah bagiian dalam (sel endotel) dan proses inflamasi ditengarai juga merupakan faktor resiko stroke dan PJK.
Berkaitan dengan hal itu, peningkatan kadar homosistein dan hs-CRP dapat digunakan juga sebagai petanda untuk memperkirakan resiko terjadinya  stroke dan PJK.

    Penentuan faktor resiko terhadap stroke dan serangan jantung perlu dilakukan agar kita dapat melakukan upaya-upaya pencegahan

PANEL RESIKO SERANGAN JANTUNG dan STROKE :

    Kolesterol Total
    Kolesterol HDL
    Kolesterol LDL direk
    Trigliserida
    Rasio kolesterol total : HDL
    Apo B
    Small-dense LDL
    Lp(a)
    Glukosa puasa dan 2 Jam PP
    Fibrinogen
    Tes Agregasi Trombosit (TAT)
    Homosistein
    Hs-CRP
    Asam Urat

    Lakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin (6 bulan sekali) agar faktor resiko serangan jantung dan stroke dapat diketahui sedini mungkin

PENCEGAHAN SERANGAN JANTUNG dan STROKE

    Aspek Diet
    Diet gizi seimabang makanan dengan mengacu pada 4 SEHAT 5 SEMPURNA
    Kandungan lemak < 30% total kalori dengan rendah lemak jenuh dan cukup lemak tak jenuh
    Cukup serat
    Menghindari alkohol
    Olah Raga
    3 – 5 kali seminggu minimal 30 menit
    Intensitas cukup, disesuaikan dengan usia
    Dipilih olah raga ritmis
    Obat

Bila diet dan olah raga belum dapat mengendalikan kadar gula dan profil lemak, dianjurkan menghubungi dokter agar dapat dipilih obat yang sesuai

0 comments:

Posting Komentar