Infolinks In Text Ads

MANIFESTASI KLINIS ASMA BRONCHIAL

    Auskultasi :Wheezing, ronkhi kering musikal, ronki basah sedang.
    Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesori pernafasan, cuping hidung, retraksi dada,dan stridor.
    Batuk kering ( tidak produktif ) karena sekret kental dan lumen jalan nafas sempit.
    Tachypnea, orthopnea.
    Diaphoresis
    Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan.
    Fatigue
    Tidak toleransi terhadap aktivitas; makan, bermain, berjalan, bahkan bicara
    Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran.
    Meningkatnya ukuran diameter anteroposterior (barrel chest) akibat ekshalasi yang sulit karena udem bronkus sehingga kalau diperkusi hipersonor.
    Serangan yang tiba-tiba atau berangsur.
    Bila serangan hebat : gelisah, berduduk, berkeringat, mungkin sianosis.
    X foto dada : atelektasis tersebar, “Hyperserated”

Pemeriksaan Diagnostik

    Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik
    Foto rontgen
    Pemeriksaan fungsi paru; menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum
    Pemeriksaan alergi
    Pulse oximetri
    Analisa gas darah.

Penatalaksanaan serangan asma akut :

    Oksigen nasal atau masker dan terapi cairan parenteral.
    Adrenalin 0,1- 0,2 ml larutan : 1 : 1000, subkutan. Bila perlu dapat diulang setiap 20 menit sampai 3 kali.
    Dilanjutkan atau disertai salah satu obat tersebut di bawah ini ( per oral ) :
        Golongan Beta 2- agonist untuk mengurangi bronkospasme :
            Efedrin : 0,5 – 1 mg/kg/dosis, 3 kali/ 24 jam
            Salbutamol : 0,1-0,15 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
            Terbutalin : 0,075 mg/kg/dosis, 3-4 kali/ 24 jam

        Efeknya tachycardia, palpitasi, pusing, kepala, mual, disritmia, tremor, hipertensi dan insomnia, . Intervensi keperawatan jelaskan pada orang tua tentang efek samping obat dan monitor efek samping obat.
        Golongan Bronkodilator, untuk dilatasi bronkus, mengurangi bronkospasme dan meningkatkan bersihan jalan nafas.
            Aminofilin : 4 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
            Teofilin : 3 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam

            Pemberian melalui intravena jangan lebih dari 25 mg per menit.Efek samping tachycardia, dysrhytmia, palpitasi, iritasi gastrointistinal,rangsangan sistem saraf pusat;gejala toxic;sering muntah,haus, demam ringan, palpitasi, tinnitis, dan kejang. Intervensi keperawatan; atur aliran infus secara ketat, gunakan alat infus kusus misalnya infus pump.
        Golongan steroid, untuk mengurangi pembengkakan mukosa bronkus. Prednison : 0,5 – 2 mg/kg/hari, untuk 3 hari (pada serangan hebat).

0 comments:

Posting Komentar