Infolinks In Text Ads

Gejala dan Cara Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Gejala dan Pengobatan Penyakit Jantung Koroner Pengobatan Penyakit Jantung Koroner
Seseorang (pria usia di atas 35 tahun atau wanita menopause) dengan dua atau lebih faktor risiko dan setiap penderita baik pria maupun wanita yang diketahui mengidap diabetas melitus, harus dicurigai/diselidiki sebelum pengobatan apakah ia sudah terkena penyakit jantung koroner. Biasanya, mereka belum mempunyai keluhan apa pun, apalagi pada penderita diabetes melitus, keluhan nyeri dada jarang dilaporkan. Gejala paling awal ialah keluhan mudah lelah bila melakukan pekerjaan sehari-hari yang bila tingkat keparahannya meningkat berubah menjadi sesak napas sewaktu melakukan aktivitas.

Nyeri dada yang khas timbul pada kasus yang mulai memberat bila proses aterosklerosis dalam arteri koroner jantung sudah menyebabkan penyempitan yang lebih dari 60% ukuran lumen (lubang) yang normal. Nyeri khas ini disebut sebagai Angina Pectoris yang timbul saat melakukan aktivitas, namun reda saat istirahat, timbul di dada bagian tengah dan kiri dan menjalar ke kerongkongan terasa seperti tercekik atau rasa kering, ke bahu sampai belikat dan lengan serta ujung jari sebelah kiri. Bila intensitasnya makin berat, yaitu rasa nyeri terasa makin lama makin sering, timbul juga pada saat istirahat, keluar keringat dingin dan mendadak sesak napas, harus diwaspadai terjadinya serangan jantung mendadak atau Infark Jantung Akut. Orang yang mengalami tanda-tanda demikian harus segera dirujuk ke Rumah Sakit.

Komplikasi penyakit jantung koroner yang paling sering terjadi antara lain: mati mendadak, gagal jantung mendadak ataupun menahun (bila si sakit tertolong hidup), gangguan aritmia (detak jantung tidak sesuai dengan aturan), stroke (serangan otak), dan kerusakan katup jantung.

Pengobatan saat serangan jantung harus dirujuk ke rumah sakit dan dirawat di ICCU untuk diberikan terapi obat-obatan oral (diminum) dan suntikan anti-pembekuan darah. Di rumah sakit yang memiliki fasilitas canggih, penanganan komplikasi mendadak diberikan dengan terapi balon untuk membuka aliran darah yang tersumbat dengan segera. Pada pasien penyakit jantung koroner keadaan tenang, untuk meredakan nyeri diberikan obat-obat oral yang standarnya terdiri atas beberapa macam obat untuk mengobati semua faktor risiko yang diderita si sakit serta untuk komplikasinya yang akan berjalan menahun. Sebuah tindakan dapat direncanakan untuk pembalonan arteri koroner yang menyempit sampai pemasangan cincin (stent) dalam dinding arteri yang terkena. Proses ini disebut sebagai PTCA.

Semua pengobatan di atas dilakukan oleh seorang spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah (SpJP/Cardiologist). Bila tidak memungkinkan, maka pasien tersebut dirujuk kepada spesialis bedah jantung untuk dilakukan operasi pintas koroner (CABG) untuk mengganti arteri yang tersumbat dengan pembuluh darah yang masih sehat dari tempat lain pada tubuhnya dengan pemberian obat kepada pasien selama hidupnya.

0 comments:

Posting Komentar