Infolinks In Text Ads

Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam sesuai dengan stadiumnya

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu sesuai dengan stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam sesuai dengan stadiumnya, yaitu sebagai berikut.
• Kolostrum, yaitu air susu yang keluar sampai hari ketiga setelah persalinan, berwarna kekuningan, kental, dan agak lengket. Dibandingkan dengan air susu yang berwarna putih, kolostrum mengandung lebih banyak protein, imunoglobulin A, laktoferin, dan sel-sel darah putih (berperan penting dalam mencegah timbulnya infeksi penyakit), lebih banyak vitamin A, serta lebih banyak natrium dan seng. Namun, kolostrum kurang dalam hal lemak dan laktose.
• ASI masa transisi, yaitu mulai hari ke empat sampai hari ke sepuluh.
• ASI mature yang dihasilkan sesudah hari ke sepuluh.

Berdasarkan hasil penelitian, salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan omega- 3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, zat gizi ini juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi karena dapat membantu perkembangan syaraf secara normal.

Selain omega-3, ASI mengandung hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin. Kadar adiponectin yang tinggi dalam darah berhubungan dengan rendahnya risiko terkena serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dalam darah banyak dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki risiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu, risiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini.

Pada ASI ditemukan juga hormon leptin yang berperan dalam metabolisme lemak. Leptin dipercaya sebagai molekul penyampai pesan kepada otak tentang terdapatnya lemak pada tubuh. Hal ini memperkecil peluang terjadinya obesitas pada bayi.

Dengan demikian, bagi ibu yang bekerja di luar rumah atau yang tidak bisa menghasilkan ASI karena berbagai faktor penyebab, dapat memberikan PASI (Pengganti Air Susu Ibu) atau susu formula kepada anak. Usahakan dalam penyiapannya memerhatikan segi kebersihan agar anak terhindar dari infeksi (seperti diare). Sesuaikan komposisi antara susu bubuk dan air mengikuti petunjuk yang ada pada kaleng susu (untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terlalu kental (pekat) atau terlalu encer). Jangan memberikan susu kental manis pada bayi karena tidak cocok dengan kemampuan saluran pencernaan bayi.

0 comments:

Posting Komentar