Infolinks In Text Ads

Mitos Dan Fakta Penting Tentang ASI

Tidak sempurnanya pemberian ASI eksklusif sering disebabkan adanya berbagai mitos yang berkembang di masyarakat, seperti ASI akan mempengaruhi bentuk dan keindahan payudara, pemberian ASI dilarang bagi bayi yang diare, dan lain sebagainya. Bagaimana mitos dan faktanya? Dengan mengetahui mitos dan fakta yang sebenarnya, kiranya para ibu semakin dapat memantapkan niatnya dalam memberikan ASI eksklusif.

1. Mitos : Jika payudara kecil, produksi ASI kecil.
Fakta : Ukuran payudara tidak berpengaruh pada jumlah dan kualitas ASI. Payudara besar biasanya karena memiliki jaringan lemak yang lebih banyak. Jumlah alveoli (wadah) payudara kecil dan besar adalah sama. Jadi, besar-kecilnya payudara tidak menentukan banyak-sedikitnya produksi ASI.

2. Mitos : Menyusui menyebabkan payudara menjadi kendur.
Fakta : Payudara menjadi kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan. Pada saat hamil, hormon-hormon menambah kelenjar ASI sehingga membuat ukuran payudara lebih dari ukuran biasanya. Setelah masa menyusui usai, ukuran payudara akan kembali normal sehingga mengendur. Bentuk payudara dapat kembali normal dengan melakukan senam payudara atau pemilihan bra yang tepat.

3. Mitos : Jika ibu tiba-tiba berhenti menyusui maka ASI langsung tidak keluar lagi.
Fakta : Seorang ibu yang menghentikan pemberian ASI untuk sementara dapat menyusui kembali dengan teknik relaktasi yang tepat. Ibu dapat memulai dengan melatih bayi melakukan stimulasi pada puting susu. Caranya, biasakan bayi mengisap puting susu sekalipun ASI belum keluar atau keluar sedikit.

4. Mitos : Bayi yang mengalami diare tidak boleh diberi ASI.
Fakta : Bayi yang diare justru harus tetap diberi ASI karena ASI mengandung 88% air sehingga ia tidak membutuhkan cairan lain. Bila diarenya sangat berat, bayi boleh diberi cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir). Sebenarnya, bayi yang diberi ASI eksklusif hampir tidak pernah mengalami diare.

ASI mengandung antibodi (zat kekebalan) immu-noglobulin terhadap banyak infeksi dan mengandung sel darah putih (leukosit) hidup yang membantu memerangi infeksi. ASI juga mengandung Lactobacillus Bifidus, yaitu bakteri yang tumbuh dalam usus halus bayi, untuk mencegah bakteri berbahaya tumbuh dan terjadi diare.

5. Mitos : ASI yang keluar pertama kali harus dibuang karena merupakan ASI lama (basi).
Fakta : ASI yang keluar 5-7 hari pertama disebut kolostrum (susu jolong). Cairan jernih kekuningan itu mengandung zat putih telur atau protein tinggi dan zat antiinfeksi atau zat daya tahan tubuh (immunoglobulin) yang lebih tinggi daripada susu matang. Selain itu, juga mengandung laktosa atau hidrat arang dan lemak dalam kadar rendah sehingga mudah dicerna. Jika kolostrum dibuang maka bayi akan kurang atau tidak mendapatkan zat-zat pelindung terhadap penyakit infeksi.

6. Mitos : Teknologi berhasil membuat susu formula mirip ASI.
Fakta : Kandungan gizi pada ASI selalu berubah dari waktu ke waktu, bahkan kandungan ASI di pagi hari berbeda dengan siang atau malam hari. Hal itu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan bayi. Tidak ada satu jenis susu formula yang menyamai sifat ini. ASI juga mengandung berbagai enzim dan zat kekebalan tubuh, sedangkan susu formula tidak.

7. Mitos : Bayi menjadi cerdas dengan konsumsi susu formula yang mengandung AA dan DHA.
Fakta : AA dan DHA memang diperlukan untuk perkembangan otak bayi. Kedua zat itu banyak terkandung dalam ASI. AA dan DHA pada ASI berbeda dengan yang ada di susu formula. AA dan DHA pada ASI jauh lebih mudah diserap usus bayi.

8. Mitos : Bayi yang baru lahir menangis karena lapar sehingga perlu diberi susu formula sembari menunggu kondisi ibunya pulih seusai melahirkan.
Fakta : Dalam kondisi stabil, pada 48 jam pertama kehidupannya, bayi tidak memerlukan asupan makanan. Bayi menangis bukan karena lapar, tapi karena memerlukan kontak dengan ibunya. Biarkan bayi yang baru lahir berada di dada ibunya selama minimal 1 jam untuk proses inisiasi menyusui dini (IMD).

9. Mitos : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui.
Fakta : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.

10. Mitos : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh.
Fakta : ASI eksklusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

11. Mitos : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja.
Fakta : Ibu yang bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.

12. Mitos : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. ‘
Fakta : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan dapat terpenuhi oleh ASI saja.

13. Mitos : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi.
Fakta Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

14. Mitos : Pisang dapat membersihkan usus bayi.
Fakta Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi, melainkan merusak karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.

15. Mhos : Susu formula sama baiknya dengan ASI.
Fakta : Tidak ada cairan lain apa pun yang ‘dapat menggantikan ASI.

16. Mitos : Susu formula membuat bayi lebih sehat.
Fakta : Hanya pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan saja yang membuat bayi lebih sehat.

17. Mitos : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI.
Fakta : ASI mengandung AA/DHA -yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.

18. Mitos : Kombinasi ASI dan susu formula adalah yang terbaik bagi bayi.
Fakta : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya ASI saja.

19. Mitos : Jika ASI belum atau tidak lancar maka dapat digantikan dengan susu formula.
Fakta : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh yang dibawa sejak dalam kandungan sehingga bayi tidak akan kelaparan selama 2×24 jam.

20. Mitos : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu.
Fakta : Pemberian makanan lain —selain ASI— dapat meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.

21. Mitos : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar.
Fakta : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.

22. Mitos : Jika bayi terus menangis berarti ASI-nya kurang.
Fakta : Bayi menangis belum tentu lapar.

23. Mitos : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya.
Fakta : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI, asalkan sering menyusui

24. Mitos : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring.
Fakta : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk, atau berbaring.

25. Mitos : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui.
Fakta : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.

26. Mitos : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan.
Fakta : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

27. Mitos : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga.
Fakta : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

28. Mitos : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi.
Fakta : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera. Memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang rasa sakit dan lelah ibu.

29. Mitos : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri.
Fakta : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir.

30. Mitos ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan.
Fakta : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama) akan keluar langsung setelah melahirkan. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.

31. Mitos : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya.
Fakta Kolostrum adalah cairan yang kaya akan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang hams dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.

32. Mitos : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan di bawah lampu selama 2 jam setelah lahir.
Fakta : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit dengan ibu karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi dengan kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.

33. Mitos : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit sehingga bayi lapar dan menangis.
Fakta : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.

34. Mitos Bayi menangis pasti karena lapar.
Fakta : Bayi menangis mungkin karena merasa tidak nyaman, tidak aman, sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.

35. Mitos : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain.
Fakta : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Jika bayi sering diberi ASI maka bayi tidak akan lapar.

36. Mitos : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih.
Fakta : Kolostrum/ASI pertama (berwarna kekuningan/ tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.

37. Mitos : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong.
Fakta : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan sehingga perlu dipeluk dan kontak dengan kulit ibu, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.

38. Mitos : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri.
Fakta : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu inisiasi menyusu dini.

39. Mitos : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
Fakta : Sementara sibuk, ibu dapat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).

40. Mitos : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya.
Fakta : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan inisiasi menyusui dini (IMD).

41. Mitos : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir.
Fakta : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.

42. Mitos : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir.
Fakta : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.

43. Mitos : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar.
Fakta : Mungkin, tapi itu merupakan tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan dan suami atau anggota keluarga lainnya dapat membujuk tenaga kesehatan agar bayi dibiarkan untuk inisiasi menyusui dini (IMD).

44. Mitos : Ibu belum dapat duduk/duduk miring untuk memberikan ASI.
Fakta : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkurap di dada ibu.

0 comments:

Posting Komentar