Infolinks In Text Ads

Perubahan Perubahan Organik Pada Masa Klimakterium

Perubahan-Perubahan Organik Pada Masa Klimakterium
Perubahan pada organ reproduksi

Uterus (kandungan)
Uterus mengecil , selain disebabkan atrofi endometrium juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat intertesial. Serabut otot miometrium menebal, pembuluh darah miometrium menebal dan menonjol.

Tuba Falopii (saluran Telur)
Lipatan – lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis dan mengkerut, endosalpingo menipis mendatar dan silia menghilang.

Serviks (mulut rahim)
Serviks akan mengkerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek, sehingga menyerupai ukuran serviks fundus saat masa adolesen.

Vagina (liang kemaluan)
Terjadinya penipisan vagina menyebabkan hilangnya rugae berkurangnya vaskularisasi, elastistik yang berkurang, sekret vagina menjadi encer, indeks kario piknotik menurun. Ph vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi.
Uretra ikut memendek dengan pengerutan vagina, sehingga meatus eksternus melemah timbul uretritis dan pembentukkan karankula.

Dasar pinggul
Kekuatan dan elastistik menghilang, karena atrofi dan lemahnya daya sokong disebabkan prolapsus utero vaginal.

Perineum dan anus
Lemak subcutan menghilang, atrofi otot sekitarnya menghilang yang menyebabkan tonus spincter melemah dan menghilang. Sering terjadi inkontinensia alvi vagina.

Vesica Urinaria (kandung kencing)
Tampak aktivitas kendali spincter dan detrusor hilang, sehingga sering kencing tanpa sadar.

Kelenjar payudara
Diserapnya lemak subcutan , atrofi jaringan parenkim, lobulus menciut, stroma jaringan ikat fibrosa menebal. Puting susu mengecil kurang erektil , pigmentasi berkurang , sehingga payudara menjadi datar dan mengendor.
Perubahan diluar organ reproduksi

Adipositas (penimbunan lemak)
Penyebaran lemak ditemukan pada tungkai atas, pinggul, perut bawah dan lengan atas.
Ditemukan 29 % wanita klimakterium memperlihatkan kenaikkan berat badan yang sedikit dan 20 % kenaikkan yang menyolok. Diduga ada hubungan dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Adanya gejolak panas terjadi suatu peningkatan tekanan darah baik sistole maupun diastole. Diketahui bahwa 2/3 penderita hipertensi esential primer adalah wanita antara 45-70 tahun yang diketahui permulaan peningkatan tensi paling banyak terjadi salama masa klimakterium. Peningkatan tekanan darah pada usia klimakterium terjadi secara bertahap, kemudian menetap dan lebih tinggi dari tensi sebelumnya.

Hiperkolesterolnemia (kolesterol tinggi)
Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan kolesterol. Peningkatan kadar kolestrol pada wanita terjadi 10-15 tahun lebih lambat pada laki-laki. Peningkatan kadar kolesterol yang merupakan faktor utama dalam penyebab arterosklerosis.

Aterosklerosis (perkapuran dinding pembuluh darah)
Adanya hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol menyebabkan meningkatkan faktor resiko terhadap terjadinya aterosklerosis. Khususnya mengenai sklerosis primer koroner dan infark miocard akan terjadi 1-2 kali lebih sering setelah kadar estrogen menurun.

Virilisasi (pertumbuhan rambut-rambut halus)
Turunnya estrogen dalam darah adanya efek androgen menyebabkan tanda-tanda diferensiasi dari defeminisasi dan maskulinisasi. Hal ini berhubungan dengan ovarium sendiri membentuk estron yang bersifat androgen.

Osteoporosis (keropos tulang)
Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast yang berfungsi membentuk tulang baru terhambat dan fungsi osteoclast merusak tulang meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak osteoclast tetapi tidak dibentuk tulang baru oleh osteoblast, sehingga tulang menjadi osteoporosis.

0 comments:

Posting Komentar