Infolinks In Text Ads

Cara Penanganan Diare Pada Bayi Dan Balita

Apabila anak mengalami diare segera ganti cairan tubuhnya dengan meminumkan larutan garam gula atau ORALIT sebanyak yang ia mau minum. Cara membuat larutan garam gula adalah segelas air teh masak ditambah dengan dua sendok teh (sdt) gula dan seujung sdt garam, diaduk rata. Pada bayi di bawah enam bulan tetap diberikan ASI meskipun sedang diare.

Hal ini dikarenakan ASI mengandung 90% cairan sehingga cairan yang terbuang dapat digantikan oleh ASI. Jika diare tak kunjung berhenti segera bawa anak ke Puskesmas terdekat (IDAI 2006).
Pengobatan Diare

Cara membuat larutan gula garam
  • Gula satu sendok teh penuh
  • Garam ¼ sendok teh
  • Air masak satu gelas
  • Campur diaduk sampai larut
Cara membuat oralit
  • Sediakan satu gelas (200 ml) air yang telah dimasak
  • Masukkan satu bungkus oralit kedalam gelas
  • Aduk sampai larut
Takaran pemberian oralit untuk penderita Diare
  • Di bawah 1 tahun : 3 jam pertama 1.5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret
  • Di bawah 5 tahun : 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret
  • Anak di atas 5 tahun : 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret
  • Anak diatas 12 tahun dan dewasa : 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret
Amatlah penting untuk memberikan gizi yang cukup selama diare, terutama pada anak dengan gizi yang kurang. Makanan dan minuman jangan dihentikan lebih dari 24 jam saat anak mengalami diare, karena pulihnya mukosa usus tergantung pada gizi yang cukup. Bila tidak, maka hal ini akan merupakan faktor yang memudahakan terjadinya diare kronik.

Pemberian kembali makanan dan minuman (refeeding) secara cepat sangatlah penting bagi anak dengan gizi kurang yang mengalami diare akut dan hal ini akan mencegah berkurangnya berat badan lebih lanjut dan mempercepat kesembuhan. Air susu ibu dan susu formula serta makanan pada umumnya harus dilanjutkan pemberiannya selama diare (Subijanto dkk 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Lama More RA dkk (1998) menunjukkan bahwa suplemen nukleotida pada susu formula secara signifikan mengurangi lama dan beratnya diare pada anak karena nukleotida adalah bahan yang sangat diperlukan untuk replikasi sel termasuk sel epitel usus dan sel imunokompeten.

Bayi berusia 6 bulan ke bawah cukup diberi ASI saja,
tanpa ada tambahan makanan lain. Pada bayi di atas 6 bulan wajib diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena kebutuhan zat gizinya sudah dapat dipenuhi oleh ASI berikut adalah contoh menu untuk bayi menjelang satu tahun :
  • Pukul 06.00 : Susu (ASI atau susu formula)
  • Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim
  • Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan
  • Pukul 12.00 : Bubur buah/Nasi tim
  • Pukul 14.00 : Susu (ASI atau susu formula)
  • Pukul 16.00 : Makanan selingan
  • Pukul 18.00 : Bubur saring/Nasi tim
  • Pukul 20.00 : Susu (ASI atau susu formula)
Setelah berusia satu tahun anak diberikan makan makanan keluarga namun dengan konsistensi dan porsi sesuai umur anak. Asupan gizi anak harus seimbang untuk memulihkan kondisinya yang banyak kehilangan zat gizi akibat diare.

5 comments:

Ashock mengatakan...

terima kasih atas infonya ya.

Unknown mengatakan...

TerTerima kasih sarannya

Yoi mengatakan...

Saya mau taya ponakan saya itu lagi diare tapi diarey kaya keluar air gitu ..byakan air y keluar dari pada isi ya ... Umury baru 1.5 tahun ...mohon selosi ya ... Belom ad d kasih pp cmn d kasih asi aja ... Ntuk mnghntikan y apa yg di lakukan

Yoi mengatakan...

Salah ketik umury 1.5 bulan mksdy

Unknown mengatakan...

Bayi umur 6 Minggu mengalami diare tapi tidak minum asi,cara atasi nya

Posting Komentar